Di Ujung Asa

terima kasih untuk sepenggal cerita yg kau titipkan di perjalanan CINTA ku... aku takkan lupa setiap moment yang kita lewati bersama, sedih dan senang yang ku rasakan karenamu.. sebuah kisah sebuah cerita, dimana aku harus terus maju bahkan saat hatiku masih tertinggal jauh di dasar lembah-lembah harapan semu tentang angan bersamamu.. aku takkan menyesalinya, menyesali waktu yang telah mempertemukan kita dan pada akhirnya memisahkan kita tanpa suatu kejelasan.. tak juga ku sesali mereka yang turut ambil andil dalam kisah kita berdua.. baik itu mereka yang berusaha mendekatkan dan menjauhkan kita.. hingga pada akhirnya aku menyerah.. menyerah pada hatimu yang pada kenyataannya tak pernah terbuka untukku...

pergilah sayang

langkahkan kaki mu, pergi meninggalkan ku... jika bersama ku disini tak kau temui kebahagiaan dan apa yang kau cari serta tak ada kenyamanan yang kau rasakan... langkahkan kaki mu beranjak menjauh, mencari apa yang kau harapkan, inginkan dan yang kau cita-citakan.. melangkahlah.. melangkah dengan pasti tanpa sebuah keraguan di dalam hatimu.. tanpa sebuah penyesalan yang mendalam di hidupmu.. puaskan dirimu untuk meraih segalanya... hingga kau lelah dan mulai bosan, karena tak menemukannya, tak menemukan kebahagiaan, tak menemukan cita-citamu dan tak menemukan cintamu.. maka berbaliklah, kembali ke tempat semula, tempat dimana kau mulai beranjak pergi dan mulai meninggalkan cinta ituu di sana.. aku akan ada di tempat yang sama dengan senyum yang sama menunggumu kembali dengan rindu dan cinta yang menggunnung didada..

Di Kejauhan

Di tempat itu.. Ada senyum yang selalu kurindukan hadirnya, sekalipun hanya mampu menikmatinya dari kejauhan.. Ada wajah yang selalu kucari keberadaannya, yang selalu melintas dalam benak ku tanpa pernah ingin tergantikan.. Ada inspirasi dan penyemangat hati yang selalu kudamba datangnya, sekalipunn hanya secara sembunyi-sembunyi… Dan ada nama yang InsyaAllah akan tetap ada dan kusebut dalam doa-doa dan sujud-sujud malam ku.. Lewat angin aku titipkan rindu ku yang selalu ingin melihat wajahmu Lewat doa ku beranikan diriku untuk menyapa mu dan mencoba berbicara dengan mu.. Kadang kala jiwa ini hanya bisa menatap dan menikmati senyummu dari kejauhan Tanpa bisa menyapa, berbicara dan bercanda denganmu seperti yang lainnya Inilah diriku, diriku yang selalu mengagumi dirimu meski hanya dari kejauhan.. Inilah diriku, yang tak pernah punya nyali untuk menyapamu, menanyakan namamu dan kesukaanmu.. Inilah diriku yang tetap memilih mengagumi dirimu sekalipun kutau kau telah bersama dirinya.. Mengagumi..??? hanya sebatas itukah rasa yang ada dihatiku terhadapmu..?? Ahh sepertinya tidak.. berpikr hanya mengagumimu saja ternyata adalah sebuah kebohongan hati.. Pada faktanya aku menaruh rasa dan secuil harapan untukmu, untuk bersamamu dan memiliku.. sekalipun mungkin hanya imajinasi ku saja.. Akan tetapi hati ini sadar tak akan ada tempat kosong untuknya di ruang hatimu.. Yah butir butih harapan itu hanya bisa kugantungkan kepadanya, kepada sang pemilik hati dan berharap akan ada waktu dan kesempatan untu saya dam kamu bersama.. Kamu.. akankah kita bisa bertemu kembali nanti? Dan akankah kita bisa akrab menjadi teman baik ? Kamu… akankah kamu bisa memberikan ruang kosong dan sedikit kesempatan agar hatiku ini bisa nyaman berada dihatimu.. Yah.. diriku, diriku yang selalu memandangmu dari kejauhan..

Hari Ibu

Hhhmmmm....... jadi ingat malam itu... saat serius kerja tugas,, sepi dan membosankan, berharap ada yang menghibur.. saat itu jam setengah 10 malam, tiba-tiba hp ku bunyi terlihat panggilan dari seseorang yang spesial... "Mama" yah dia menelfon larut malam.. aku was-was ntah apa yg terjadi tak biasanya ia menelfon ku jam2 segitu... ku jawab panggilannya dan q dengar suara lembutnya dari balik telfon... akh ternyata aku salah, tak terjadi satu msalh pun d rumah. dia mnelfon hanya ingin memberi kabar baik.. perbincangan antara kamipun semakin seru, bosan dan sepi tak lagi ku rasa, hanya candaan dari dirinya yang menghiasi pikiranku :) :D I love you mama... aku menyayangimu mekipun tak ku ucapkan langsung....

BAJU TOKKO

Baju Bodo sudah dikenal masyarakat Sulawesi Selatan pada pertengahan abad IX (pen), hal ini diperkuat dari sejarah kainMuslin, kain yang digunakan sebagai bahan dasar baju bodo itu sendiri. Kain Muslin adalah lembaran kain hasil tenunan dari pilinan kapas yang dijalin dengan benang katun. Memiliki rongga dan kerapatan benang yang renggang menjadikan kain Muslin sangat cocok untuk daerah tropis dan daerah beriklim kering. KENAPA DISEBUT WAJU TOKKO Pada awal munculnya, baju tokko tidaklah lebih dari baju tipis dan longgar sebagaimana karakter kain Muslin. Tampilannya masih transparan sehingga masih menampakkan payudara, pusar dan lekuk tubuh pemakainya. Sejatinya, dalam adat Bugis, setiap warna baju Tokko yang dipakai oleh perempuan Bugis menunjukkan usia serta martabat pemakainya. Kata “Waju Tokko”, menurut beberapa pau-pau rikadoan berasal dari kata “pokko”, hal ini menilik pada bentuk baju tersebut yang berbentuk baju kurung tanpa jahitan, bagian bawah terbuka, bagian atas berlubang seukuran kepala tanpa kerah. Bagian depan tidak memiliki kancing atau perekat lainnya, pada ujung atas sebelah kiri dan kanan dibuat lubang selebar satu jengkal. Lubang tersebut berfungsi sebagai lubang keluar masuknya lengan. Atas dasar inilah maka baju ini kemudian disebut sebagai baju pokko, baju yang tidak memiliki lengan. Pada perkembengan berikutnya kata pokko berubah menjadi tokko. WARNA DAN ATURAN PAKAI BAJU TOKKO. Baju tokko, diawal kemunculannya hanya menggunakan warna tertentu, melalui proses pewarnaan warna alam. Seperti Warna Kuning Gading dari Tanaman Kunyit (Bugis : Ongnyi, Latin : Curcuma domestica ) dan Temulawak ( Bugis : Temmu, Latin: Curcuma xanthorrhiza), Jingga dari Bua Gore’, Merah darah dari Akar Pohon Mengkudu (Bugis ; Lase’ Tedong Senngi, Latin : Morinda citrifolia) dan daun pohon Jati (Bugis ; Jati, Latin : Tectona grandis), warna biru dari tanaman Indigofera (Bugis :Oca-oca pakkampi, Latin : Genus Indigofera). Selain itu masih adalagi warna hitam, lebih tepatnya warna abu-abu, bukan warna hitam seperti yang ada saat ini. Warna ini diperoleh dari arang hasil pembakaran antara jerami padi (Bugis : Darame Ase, Latin : Oryza sativa), mayang kelapa (Bugis :Majang Kaluku, Latin : Cocos nucifera L) dan tempurung bakal buah lontar (Bugis : Bua Taa, Latin :Borassus flabellifer ). Agar tidak luntur, baju tokko yang telah diwarnai selanjutnya direndam dengan air Jeruk Nipis (Bugis : Lemo Kopasa, Latin : Citrus Aurantifolia Swingle). Sementara warna Ungu dari Tanaman daun kemummuu. Penerapan warna baju tokko tersebut dalam kehidupan sehari-hari memiliki aturan seperti ; a. Anak dibawah 10 tahun memakai Waju Tokko yang disebut Waju Pella-Pella, berwarna Kuning Gading. Disebut waju pella-pella (kupu-kupu), adalah sebagai pengambaran terhadap dunia anak kecil yang perlu keriangan. Warna kuning gading adalah analogi agar sang anak cepat matang dalam menghadapi tantangan hidup. Berasal dari kata maridi (kuning gading), yang jika ditulis dalam aksara lontara Bugis, bisa juga dibaca menjadi Mariddi, yang berarti matang. b. Umur 10 s/d 14 tahun memakai Waju Tokko, berwarna jingga atau merah muda. Pemilihan warna Jingga dan merah muda dipilih karena warna ini adalah warna yang dianggap paling mendekati pada warna merah darah atau merah tua, warna yang dipakai oleh mereka yang sudah menikah. Selain itu, warna merah muda yang dalam bahasa Bugis disebut Bakko, adalah representasi dari kata Bakkaa, yang berarti setengah matang. c. Umur 14 s/d 17 tahun, masih memakai Waju Tokko berwarna jingga atau merah muda, tapi dibuat berlapis bersusun dua, hal ini dikarenakan sang gadis sudah mulai tumbuh payudaranya. Juga dipakai oleh mereka yang sudah menikah tapi belum memiliki anak. d. Umur 17 s/d 25 tahun, Warna merah darah, berlapis dan bersusun. Dipakai oleh perempuan yang sudah menikah dan memiliki anak, berasal dari filosofi, bahwa sang perempuan tadi dianggap sudah mengeluarkan darah dari rahimnya yang berwarna merah tua/merah darah. e. Umur 25 s/d 40 tahun, memakai Waju Tokko warna hitam.

my hope

hay.. Malam ini pukul 02.20 wita.. aku merasakan keheningan, kesunyian, dan kehampaan.. disaat semua orang terlelap dalam tidurnya.. entah apa yang ada dalam benakku.. pikiran ini, ingatan ini hanya tertuju pada satu titik.. Kamu,, kamu yang setahun lalu membuatku risih akan sikap dan candaanmu.. kini selalu hadir menghiasi alam sadarku.. aku merindukanmu... Dimana kamu...??? sedekat apa aku dengan kamu saat ini..?? Hanya ingatan yang mampu membuatku tetap merasa dekat denganmu.. berapa lama..?? berapa lama lagi kita akan seperti ini.. aku sendirian,, kesepian dan berteman sepi.. aku rindu kamu, aku begitu merindukanmu.. apakah kau merasakan hal yang sama dnganku..?? aku ingin disampingmu, disisimu dan selalu dihatimu.. ingatkah kamu saat itu..?? saat kita bercanda hingga aku memukulmu... saat aku berharap akan ada malam seperti ini lagi selanjutnya... mungkinkah... mungkinkah hal ini akan berulang..?? mungkinkah kita akan tetap seperti ini, suatu hari nanti..?? semua pertanyaan itu berkecamuk, dibenakku..

Penat

Beginikah dirimu yang sekarang...??? beginikah sifatmu sekarang ini...??? aku kecewa sama kamu.... semuanya seakan hanya omongan belaka yang kau ucapkan dulu... jahat,, tega,, itu dirimu sekarang.. :( aku ingin memakimu, tapi aku tak punya hak untuk itu.. aku sadar siapa aku dalam kehidupanmu... aku hanyalah bagian kecil yang kadang tak nampak disaat engkau bersama yang lain... aku ingin menyerah,berhenti dan menjauh dari hidupmu.. namun apakah aku sanggup untuk itu..?? apakah aku bisa membiarkanmu terus melangkah dengan cara seperti ini..?? tidak,, sampai kapanpun tak akan pernah bisa....